Kopiku sudah tandas dari tadi. Dan majalah ini.... Entah sudah berapa kali kubolak-balik, ku baca lembar demi lembarnya. Namun hatiku masih tetap terasa perih.
Perih karena aku merindu padanya. Pada dia, yang sosoknya selalu menghiasi mimpi-mimpiku setiap malam namun raga dan hatinya tak bisa kumiliki.
Dan itu teramat sakit...
Lalu kucoba mengingat lagi obrolan-obrolan ringan kita di sore hari. Di malam hari. Di siang hari. Ketika hujan mengguyur kota kita bahkan ketika matahari dengan garangnya menebarkan panasnya di kota kita.
Lalu kuingat lagi. Sorot mata sayumu di suatu sore yang mendung. Di sebuah kedai kopi di ujung jalan itu.
Katamu, "Mungkin sebaiknya kita sedikit menjauh."
Aku menatapmu tak mengerti. "Kenapa?"
Kamu tak menjawab malah berlalu begitu saja.
Kini... Masih di meja yang sama tempat kau ucapkan perpisahan itu. Aku sendiri. Berusaha memunguti remah-remah cerita kita. Berusaha untuk tak menyesali kedekatan kita dulu. Berusaha untuk tak menyalahkan kenapa cinta hadir di antara kita.
Kalau saja pada akhirnya kutahu bahwa cinta ini akan jadi sekefar mimpi...
Dan kini...kau semakin jauh....
- Posted using BlogPress from my iPhone

Mulai dari kemaniakan gw terhadap dunia tulis-menulis.
Pemikiran-pemikiran gw...
Kesukaan-kesukaan gw akan sesuatu...
Semuanya tertuang di sini
Maka di sini akan ada dongeng-dongeng *sori kl banyak yg belum berending*
ada puisi-puisi gw...
ada celoteh gw...
just read it...
and you will see...the other side of me...